Fakta dan mitos seputar istana siak sri indrapura ( kerajaan melayu islam Riau)
Istana Asseraiyah Hasyimiah |
Istana Kerajaan Siak disebut juga dengan nama Istana
Aseraiyah Hasyimiah dibangun tahun 1889 oleh Sultan Siak XI yang bergelar
Assyaidin Syarif Hasyim Abdul Jalili Syafiudin Syah. Kerajaan Siak Sri
Indrapura merupakan kerajaan Melayu Islam semula bernama Kerajaan Buatan yang
terletak di tepi Sungai Jantan (Siak) didirikan tahun 1725 oleh Sultan Abdul
Jalil Rahmat Syah. Beliau digantikan oleh putranya bernama Tengku Buang Asmara
Tengku Mahkota bergelar Sultan Abdul Jalil muzoffar Syah yang memerintah tahun
1746-1765. Pada tahun 1750 ibukota kerajaan Buantan dipindah ke Mempura dan
bergantilah nama Kerajaan buatan menjadi Kerajaan Siak Sri Indrapura.
Ada fakta
dan mitos mengenai istana berwarna cat kuning ini, berikut share-af rangkum untuk anda.
1. Koleksi alat musik komet, hanya ada 2 didunia.
Konon alat musik yang dibawa oleh Sultan Siak ke XI bernama Sultan Assyaidis
Syarif Hasyim Abdul Jalil dari Jerman hanya ada dua di dunia. Yakni berada di
Jerman dan Siak.
Sumber musik yang digunakan yakni berupa piringan yang terbuat dari besi yang berbentuk lingkaran. Tidak berbeda jauh dengan gramofon, untuk memainkan alat musik yang dibawa ke Siak sejak 1896 ini harus diputar secara manual terlebih dahulu.
Alunan musik instrumen klasik dari komponis terkenal Ludwig van Beethoven, Wolfgang Amadeus Mozart, dan Richard Strauss dapat didengarkan dalam piringan dari baja tersebut. Untuk menghasilkan suara yang indah dan merdu, piringan baja ini di lubangi sedemikian rupa, sehingga saat bagian dari komet menyentuh lubang akan keluar nada-nada.
Di dalam alat musik tersebut tertulis sebuah penjelasannya, yakni "Komet, senjenis musik gramopon piringnya terbuat dari baja yang terdiri dari musik-musik instrumen klasik Jerman abad VIII ciptaan komponis terkenal Beethoven, Mozart, dan Strauss dibawa oleh Sultan Siak XI tahun 1896 dari lawatannya ke Eropa."
Diperkirakan piringan dari baja tersebut beratnya mencapai 5 Kg, tinggi alat musik ini mencapai 3 meter dan lebar sekitar 90 cm. Bagi wisatawan yang hendak ke istana yang memiliki nama lain Asyeriyah Hasyimiah ini, untuk menuju lokasi tersebut dapat ditempuh sekitar tiga hingga empat jam dari Kota Pekanbaru, Riau.
2. Berangkas jadul yang tidak bisa dibuka sampai
sekarang.
Lemari besi atau yang lebih keren dengan istilah kekinian adalah berangkas yang digunakan untuk menyimpan harta berharga para pemiliknya. Namun, ternyata ada sebuah lemari besi milik kesultanan Siak Sri Indrapura, Riau, yang tidak pernah bisa dibuka hingga saat ini dan lemari besi peninggalan Kesultanan Siak itu saat ini berada di istana Kesultanan Siak Sri Indrapura.
Lemari besi yang tidak bisa dibuka ini, tersimpan secara terbuka di bagian
belakang istana berwarna hitam dengan ukuran 1x2x1 meter. meter tampak biasa
saja. Dan berbobot sekitar 300 kilogram.
Menurut sejarah, Kepala rumah tangga istana bernama Wak Molan (1889-1945) adalah orang kepercayaan Sultan Syarif Kasim II dan yang memegang kunci brankas. Sepanjang hidup, Wak Molan tak pernah menceritakan kepada siapa pun, termasuk istri dan anak-anak, tentang apa isi brankas.
Ketika Wak Molan wafat, sultan mengambil kunci itu lalu membuangnya ke Sungai Siak, seperti yang Anda tahu Sungai Siak adalah sungai terdalam di Tanah Air menurut Ilmu Geografi kita dulu sampai 30 Meter dalamnya, mungkin sekarang sudah mendangkal. Sultan membuang kunci itu tanpa alasan yang jelas, setelah itu, sultan pergi ke Jakarta, karena Sultan Syarif Pada Saat itu diangkat sebagai penasehat Presiden Sukarno pada tahun 1945-1950.
Cerita ini semakin seru, disaat hipotesa mengapa Sultan membuang Kunci berangkas ke Sungai? Apakah karena Sultan Syarif Kasim II tidak punya keturunan untuk mewariskan Kesultanan dan kunci tersebut? Sebagai informasi sejarah saja bahwa Sultan Siak terakhir ini mempunyai dua isteri dan dua selir namun tidak ada keturunan.
Cerita tentang lemari besi tersebut sangatlah tak masuk akal, karena sampai saat ini belum juga bisa dibuka. Jangan tanya usaha dan upaya yang dilakukan oleh kesultanan dan Pemkab Siak untuk membuka brankas tersebut dengan mendatangkan ahli kunci dan orang pintar. Namun, usaha ini masih gagal untuk membuka lemari besi ini.
Dan beberapa usaha yang telah dilakukan untuk bisa membuka Lemari besi Peninggalan kesultanan Siak Sri Indrapura ini;
- Membuat Sayembara kepada saja yang mampu membuka dan mengungkap rahasia di balik lemari besi tersebut telah ada sejak tahun 1950-an dan masih berlaku hingga detik ini.
- Didoakan, namun belum berhasil membuka lemari sakti dari Siak ini
- Mendatangkan Ahli Kunci, namun gagal.
- Mendatangkan orang Pintar, masih saja gagal membuka, orang pintar yang terpental saat mendoakan lemari besi tersebut.
- Usaha Ekstrim dengan dibor, dilas, dicongkel masih saja belum terbuka. Malah Mata Bor patah
- Mendatangkan Dukun dari Banten, Tidak juga mampu membuka dan mengungkap isi Lemari besi tersebut.
- Mendatangkan Ahli dari Caltex salah satu perusahaan minyak Asing di Riau, namun gagal, seperti yang diceritakan teman saya, perusahaan canggih dengan scientistnya juga belum bisa membuka lemari bsi peninggalan kesultanan Siak tersebut.
- Mendatangkan mesin pindai (scanner) dari ITB juga pernah dibawa dan tak dapat memindai apa yang ada di dalamnya. Padahal mesin yang sama ketika diarahkan ke lantai, bisa menangkap sampai 2 meter ke bawah. Semua hasilnya nihil, dan masih banyak lagi usaha kecil yang dilakukan yang tidak bisa dijelaskan satu persatu disini, namun semua berakhir dengan kegagalan.
3. Cermin Awet Muda.
Fakta dan mitos selanjutnya yaitu, Istana Siak memiliki cermin yang bernama
Cermin Awet Muda. Cermin ini milik Permaisuri Tengku Agung yang sekarang ada
di ruang pertemuan istana. Cermin ini sebelumnya disimpan di rumah pribadi
sultan.
Cermin dari kristal itu dipercaya membuat siapa pun yang bercermin akan awet muda. Hmm, percaya tidak percaya ya.
Cermin dari kristal itu dipercaya membuat siapa pun yang bercermin akan awet muda. Hmm, percaya tidak percaya ya.
4. Bangunan disekitar komplek istana tidak boleh melebihi
ketinggian istana.
Fakta dan
mitos terakhir adalah mengenai ketinggian bangunan yang boleh dibangun di
seputar komplek istana siak. Kabarnya ketinggian bangunan tidak boleh melebihi
ketinggian istana siak. Hal ini dilakukan untuk menghormati raja-raja siak.
Peraturan
ini juga dibuat oleh pemerintah kabupaten siak, dengan perda tahun 2014.
Melarang masyarakat yang ingin membangun lebih dari ketinggian istana siak,
dengan alasan menjaga kelestarian cagar budaya, karena jika tidak diterapkan
seperti ini, ditakutkan pesona istana Siak dapat hilang tertutupi oleh bangunan
tinggi disekitarnya.
Peraturan
ini membuat pengusaha yang ingin berusaha di siak terkendala, seperti para
pengusaha hotel. Namun itu harus di
taati oleh masyarakat bahkan pengusaha. Diseputar istana kita tidak akan
melihata bangunan tinggi melebihi ketinggian istana, kecuali bangunan bersifat
umum. Bangunan pemerintahan atau bahkan tempat ibadah.
Bangunan
seperti hotel yang tinggi anda hanya bisa melihatnya jauh dari kota siak,
melainkan dikecamatan mempura yaitu hotel mempura.
1. Sumber: http://news.detik.com/berita/2852165/kisah-instrumen-musik-komet-di-istana-siak-yang-hanya-ada-2-di-dunia.html
2. Sumber:http://www.dunia7misteri.com/2015/08/misteri-berankas-siak-yang-sampai-detik-ini-belum-bisa-dibuka.html
3.Sumber:http://www.halloriau.com/read-siak-24443-2012-05-15-bangunan-di-siak-tak-boleh-melebihi-istana.html
Terima kasih :)
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar