"Asal Usul Nama Sungai Siak"
poto tepian sungai siak |
Bagi Encik dan Puan yang berada di Provinsi Riau, tentu sudah tak asing lagi dengan sungai yang satu ini, Sungai Siak.
Sungai terdalam di Indonesia ini kedalamannya dahulu mencapai 30 meter, namun akibat pendangkalan kini tinggal sekitar 18 meter.
Sungai Siak melewati empat wilayah
administrasi kabupaten dan satu wilayah administrasi kota yaitu
Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Bengkalis, Kabupaten Siak, Kabupaten
Kampar dan Kota Pekanbaru.
Mengenai asal-usul Sungai Siak, belum
dapat ditunjukkan tahun berapa sebenarnya Siak atau kerajaan Siak
pertama ini timbul. Hal tersebut dikarenakan sangat terbatasnya
bukti-bukti pemberitaan dan peninggalan sejarah yang ditemui.
Namun didapat suatu kepastian yang
mendekati berdasarkan sumber-sumber sejarah kuno (zaman Hindu/Budha)
bahwa yang disebut Siak itu adalah suatu kerajaan yang lokasinya pasti
di salah satu tempat di sepanjang sungai Siak meskipun tidak tersebut
dengan tegas bahwa Siak itu kerajaan.
Sebelum bernama Siak, dulunya sungai
ini bernama Sungai Jantan. Namun karena adanya perpindahan pusat
pemerintahan kerajaan Siak yang awalnya berada di daerah Kuantan dekat
Sabak Auh maka berubahlah menjadi Sungai Siak.
Dalam sumber-sumber sejarah nasional
Indonesia yang ditulis oleh oleh pujangga-pujangga zaman Hindu/Budha
maupun oleh para sejarawan modern Indonesia dan asing, penyebutan kata
“Siak” memang sudah ada.
Sekarang sudah menjadi nama sebuah
sungai dimana sepanjang aliran sungai tersebut terdapat jejak-jejak
peninggalan kerajaan Siak.
Terdapat bermacam-macam pendapat tentang
arti kata “Siak”. Ada yang mengatakan bahwa Siak berati “pedas” dalam
bahasa Tapanuli Selatan.
Jika diartikan demikian tentunya
terdapat latar belakang yang berhubungan antara keduanya. Namun
fakta-fakta sejarah tidak menunjukkan hal tersebut.
Kemudian ada juga yang mengatakan bahwa
kata “Siak” sama saja dengan kata “Suak”. Namun pada kenyataannya
penggunaan kedua kata tersebut tidaklah sama dan saling berdiri sendiri.
“Suak” diartikan nama suatu tempat atau
kampung yang dialiri oleh anak sungai yang kecil sebagaimana banyak
terdapat di sepanjang Sungai Siak, misalnya: Suak Rengas, Suak Lanjut,
Suak Santai dan sebagainya.
Sedangkan kata “Siak” digunakan untuk
penyebutan kata Sungai Siak, Kota Siak. Jadi dapat disimpulkan bahwa
kata “Siak” bukanlah turunan kata atau perubahan morphologis dari kata
“suak”.
Selain itu ada juga pendapat yang
menyebutkan bahwa kata “Siak” merupakan suatu nama panggilan yang
diberikan kepada orang yang menjaga masjid atau orang-orang alim.
Kata “Siak” dalam anggapan masyarakat
Melayu sangat bertali erat dengan agama Islam, Orang Siak ialah
orang-orang yang ahli agama Islam, kalau seseorang hidupnya tekun
beragama dapat dikatakan sebagai Orang Siak.
Jika demikian, tentulah dikarenakan
dahulunya daerah Siak itu merupakan kerajaan Islam dan di bawah pengaruh
Melaka dan Johor merupakan kerajaan yang beragama Islam.
Yang terakhir ada yang meyatakan bahwa
kata “Siak” berasal dari nama tumbuh-tumbuhan sejenis perdu yang tumbuh
di sekitar aliran sungai Siak maupun di sekitar bekas kerajaan Siak yang
bernama “siak-siak”.
Oleh masyarakat setempat, tumbuh-tumbuhan itu biasa dipergunakan sebagai bahan obat-obatan dan wangi-wangian.
Pendapat ini bisa diperkuat jika
dihubungkan dengan teori diketengahkan oleh J. Kern., Prof. Pubotjoroko
dan Prof. Muhammad Yamin tentang pemberian nama kerajaan/raja
berdasarkan flora-fauna.
Di mana nama-nama kerajaan lazim diambil
dari nama tumbuh-tumbuhan (flora) seperti kerajaan Majapahit, dari nama
pohon “maja” yang buahnya pahit, lalu Tarumanegara, dari nama pohon
“tarum” serta kerajaan Johor, dari nama pohon ”johar”.
Selain itu nama raja diambil dari
nama-nama hewan (fauna) seperti Hayam Wuruk, dari kata “hayam/ayam”,
Gajah Mada, dari kata “gajah” serta Si Singamangaraja, dari kata
“singa”.
Demikianlah beberapa pendapat mengenai
asal usul kata Siak. Terlepas dari itu, sampai saat ini Siak masih
sering menjadi buah bibir perbincangan hangat oleh masyarakat setempat
tentang berbagai mitos serta fenomena gaib yang sering diceritakan oleh
masyarakat setempat.
Seperti gajah putih yang timbul di
sungai ini dan buaya putih yang selalu mencari mangsa di daratan, bahkan
pernah ada penampakan ikan duyung, dan penampakan naga yang sangat
mirip dalam cerita kuno dari china. Semua hal tersebut tidak lepas dari
latar belakang Kerajaan Siak.
sumber : http://inforiau.co.id/melayu/asal-usul-nama-sungai-siak/
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar